SMP N 1 KEDUNGWUNI
VISI : "TERWUJUDNYA INSAN CERDAS YANG BERTAQWA,BERBUDI DAN BERPRESTASI"
Selasa, 18 Juli 2017
Pengenalan Lingkungan Sekolah
Bapak ibu guru yang kami hormati, saat ini di sekolah sedang, akan atau tengah dilaksanakan kegiatan Penerimaan Siswa Peserta Didik baru sehingga kita semua tahu hal tersebut menandakan tidak akan lama lagi tahun ajaran baru segera dimulai. Pada awal masuk tentu saja biasanya sekolah melaksanakan kegiatan Masa Orientasi Siswa, Tapi saat ini telah diganti dengan kegiatan pengenalan lingkungan Sekolah yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada minggu pertama awal tahun pelajaran sehingga mulai dari sekarang akan lebih baik bila mempersiapkan segala administrasi yang berhubungan dengan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah dan salah satunya adalah materi pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru.
Sahabat guru, Materi Pengenalan Lingkungan Sekolah - harus berdasarkan permendikbud nomor 18 tahun 2016. Tidak boleh menyalahi aturan karena pada lampiran III Permendikbud tersebut diatas telah dijelaskan mengenai kegiatan dan atribut yang dilarang dalam pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah. Beberapa contoh kegiatan yang tidak diperbolehkan seperti Memberikan tugas kepada siswa baru yang wajib membawa suatu produk dengan merk tertentu, Menghitung sesuatu yang tidak bermanfaat, Memberikan hukuman kepada siswa baru yang tidak mendidik seperti menyiramkan air serta hukuman yang bersifat fisik dan/atau mengarah pada tindak kekerasan.
Sedangkan atribut yang dilarang adalah menyuruh siswa membawa Tas karung, tas belanja plastik, Kaos kaki berwarna-warni tidak simetris, Aksesoris di kepala yang tidak wajar, Papan nama yang berbentuk rumit dan menyulitkan dalam pembuatannya dan/atau berisi konten yang tidak bermanfaat serta atribut lainnya.
Sedangkan atribut yang dilarang adalah menyuruh siswa membawa Tas karung, tas belanja plastik, Kaos kaki berwarna-warni tidak simetris, Aksesoris di kepala yang tidak wajar, Papan nama yang berbentuk rumit dan menyulitkan dalam pembuatannya dan/atau berisi konten yang tidak bermanfaat serta atribut lainnya.
Sumber : http://www.guru-id.com/2016/06/materi-pengenalan-lingkungan-sekolah.html#ixzz4nAJzjs8A
Selasa, 11 Juli 2017
DAFTAR ULANG PPDB 2017/2018
Alhamdulillah, hari ini Selasa tangga 11 Juli 2017 semua peserta didik baru Tahun Pelajaran 2017/2018 sudah daftar ulang semua sejumlah 8 Kelas. Jumlah peserta didik keseluruhan 22 Kelas/Rombel. Kelas 7 ; 8 Rombel, Kelas 8 ; 7 Ro,bel, Kelas 9 ; 7 Rombel. Adapun kurikulum yang di laksanakan untuk Kelas 7 dan 8 Kurtilas, sedangkan untuk Kelas 9 KTSP.
SELAMAT dan SUKSES untuk tetap berpartisipasi MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA.
Visi SMP 1 Kedungwuni "
Terwujudnya insan cerdas yang bertaqwa, berbudi dan berprestasi".
SELAMAT dan SUKSES untuk tetap berpartisipasi MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA.
Visi SMP 1 Kedungwuni "
Terwujudnya insan cerdas yang bertaqwa, berbudi dan berprestasi".
Selasa, 04 Juli 2017
PPDB 2017/2018
Jumlah pendaftar sejak hari pertama tanggal 3 Juli2017 sudah melampaui daya tampung. Tahun ini SMP Negeri 1 Kedungwuni akan menerima peserta didik baru sebanyak 8 Kelas/Rombel.
Berdasarkan jurnal hari ini Rabu 5 Juli 2017 jam 11.30 Nilai terendah yang diterima adalah 25,1
Berdasarkan jurnal hari ini Rabu 5 Juli 2017 jam 11.30 Nilai terendah yang diterima adalah 25,1
Kamis, 04 Februari 2016
PENYAMBUTAN SISWA SETIAP PAGI
Setiap pagi Guru dan TAS selalu datang lebih awal untuk menuambut kehadiran siswa. Kegiatan ini berlangsung sejak tahun 2011.Dari tahun ke tahun dapat di informasikan bahwa siswa yang terlambay makin berkurang.
Minggu, 31 Januari 2016
Anjuran Angkat Tangan Ketika Berdoa
Dalil Tentang Mengangkat Tangan Dalam Berdo’a
Sangat
banyak hadis yang menunjukkan tentang sunahnya mengangkat tangan saat berdoa,
bahkan sebagian para ulama ada yang mengatakan bahwa hadisnya mencapai derajat
mutawatir maknawi. Imam As Suyuthi mengatakan,
“Ada sekitar seratus hadis dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bahwa beliau mengangkat tangan saat berdo’a, saya telah mengumpulkannya dalam sebuah kitab tersendiri, namun hal itu dalam keadaan yang berbeda-beda. Setiap keadaannya tidaklah mencapai derajat mutawatir, namun titik persamaan antara semuanya yaitu mengangkat tangan saat berdo’a mencapai derajat mutawatir.”
(Tadribur Rowi 2/180)
Namun karena hadist-hadist tersebut banyak yang panjang, maka cukup disini disebutkan letak permasalahan mengenai mengangkat tangannya Rasulullah saat berdoa’. Hadits-hadits tersebut diantaranya adalah :
“Ada sekitar seratus hadis dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bahwa beliau mengangkat tangan saat berdo’a, saya telah mengumpulkannya dalam sebuah kitab tersendiri, namun hal itu dalam keadaan yang berbeda-beda. Setiap keadaannya tidaklah mencapai derajat mutawatir, namun titik persamaan antara semuanya yaitu mengangkat tangan saat berdo’a mencapai derajat mutawatir.”
(Tadribur Rowi 2/180)
Namun karena hadist-hadist tersebut banyak yang panjang, maka cukup disini disebutkan letak permasalahan mengenai mengangkat tangannya Rasulullah saat berdoa’. Hadits-hadits tersebut diantaranya adalah :
Imam Bukhari
mencantumkan sebuah bab dalam kitab shahih beliau : “Bab mengangkat tanga
saat berdo’a.” lalu beliau meriwayatkan beberapa hadits yaitu :
عن أبي موسى
الأشعري : دعا النبي صلى الله عليه وسلم ثم رفع يديه ورأيت بياض إبطيه
وقال بن عمر: رفع النبي صلى الله عليه وسلم وقال : اللهم إني أبرأ إليك مما صنع خالد
عن أنس عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه رفع يديه حتى رأيت بياض إبطيه
وقال بن عمر: رفع النبي صلى الله عليه وسلم وقال : اللهم إني أبرأ إليك مما صنع خالد
عن أنس عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه رفع يديه حتى رأيت بياض إبطيه
Dari Abu
Musa Al Asy’ari berkata : “Rasulullah berdoa kemudian beliau mengangkat kedua
tangannya, dan saya melihat putih kedua ketiak beliau.”
Dari Ibnu
Umar berkata : “Rasulullah mengangkat kedua tangan beliau, lalu beliau berdoa :
“Ya Allah, saya berlindung darimu atas apa yang diperbuat Khalid.” (Shahih
Bukhari 7/189 secara mu’alllaq)
Dari Anas
dari Rasulullah bahwasannya beliau mengangkat tangan beliau sehingga saya
melihat putih kedua ketiaknya.”
(Shahih Bukhari no : 6341)
(Shahih Bukhari no : 6341)
Al Hafidl
Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/142 mengisyaratkan kepada beberapa hadits
mengenai hal ini diantaranya :
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Thufail bin Amr datang kepada
Rasulullah lalu berkata, “Sesungguhnya Bani Daus telah durhaka, maka berdoalah
kepada Allah untuk kehancuran mereka.” Maka Rasulullah menghadap kiblat dan
mengangkat kedua tangannya lalu berkata : “Ya Allah, berilah hidayah kepada
Bani Daus.”(Adab Mufrad no : 611, hadits ini dalam shahihain tanpa tambahan :
“Mengangkat kedua tangannya”)
Dari Jabir
bin Abdillah berkata : “Sesungguhnya Thufail bin Amr pergi hijrah…” lalu beliau
menyebutkan kisah hijrah beliau bersama seseorang yang bersamanya. Dalam hadits
ini terdapat lafadz : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa,“Ya
Allah, Ampunilah kedua orang tuanya.” Dan beliau mengangkat kedua tangan
beliau.” (Adabul Mufrad : 614 dengan sanad shahih, Juga diriwayatkan oleh Imam
Muslim : 116 tanpa tambahan : “Mengangkat kedua tangannya.”)
Dari Aisyah
radhiyallahu ‘anha berkata : “Sesungguhnya beliau melihat Rasulullah berdoa
sambil mengangkat tangan dan berkata : “Ya Allah, sesungguhnya saya hanyalah
seorang manusia …” (Adab Mufrad 613, berkata Al Hafidl : “Sanadnya shahih.”)
Al Hafidl
Ibnu Hajar juga berkata, “Diantara hadits-hadits shahih tentang masalah
mengangkat tangan dalam berdoa adalah :
Apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab “Raf’ul Yadain.” 157 : “Saya melihat Rosulullah mengangkat kedua tangan beliau mendoakan Utsman.”
Apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab “Raf’ul Yadain.” 157 : “Saya melihat Rosulullah mengangkat kedua tangan beliau mendoakan Utsman.”
Imam Muslim
913 meriwayatkan dari Abdur Rahman bin Samurah tentang kisah shalat gerhana
matahari, beliau berkata : “Saya sampai pada Rasulullah , dan saat itu beliau
sedang mengangkat tangan berdoa.”
Juga dari
hadits Aisyah tentang shalat gerhana : “Bahwasannya Rasulullah mengangkat
tangan saat berdoa.” (Shahih Muslim 901)
Juga hadits
Aisyah tentang doa beliau untuk ahli kubur baqi’, beliau berkata : “Rasulullah
mengangkat tangannya tiga kali.” (Shahih Muslim : 973)
Dalam sebuah
hadits panjang tentang pembebasan kota Makkah dari Abu Hurairah bahwasannya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat tangannya dan
berdoa. (Shahih Muslim : 1780)
Juga hadits
tentang kisah Ibnul Lutbiyyah terdapat kisah, “Kemudian Rasulullah mengangkat
kedua tangan beliau sehingga saya melihat putih kedua ketiak beliau. Beliau
berkata : “Ya Allah, bukankah sudah saya sampaikan.” (Bukhari : 2597, Muslim :
1832)
Hadits Amr
bin Ash : “Bahwasannya Rasulullah menyebutkan kisah Nabi Ibrahim dan Isa, maka
beliau mengangkat tangannya dan berkata : “Ya Allah, selamatkanlah ummatku.”
(Muslim : 202)
Dari Usamah
bin Zaid berkata : “Saya membonceng Rasulullah di Arafah, lalu beliau
mengangkat tangannya berdoa, lalu unta beliau itu agak miring sehingga jatuh
tali pelananya, maka beliau mengambilnya dengan satu tangan sementara beliau
masih mengangkat tangan lainnya.” (HR. Nasa’i 5/254 dengan sanad shohih).”
(Lihat Fathul Bari 11/142)
Diantara
hadits shahih yang menunjukan masyru’nya mengangkat tangan adalah apa yang
diriwayatkan oleh Salman Al Farisi bahwasannya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa salam bersabda, “Sesungghnya Allah itu Maha Pemalu dan
Pemurah, Dia malu terhadap hamba Nya apabila mengangkat tangan berdoa lalu
mengembalikan dengan tangan hampa.” (HR. Abu Dawud 1488, Turmudli 3556
dengan sanad shahih, lihat Shahihul Jami’ 1753)
Dan masih
banyak hadits lainnya, Namun yang disebutkan diatas insya Allah sudah
mencukupi.
Semua hadits
tersebut yang mencapai derajat mutawatir maknawi menunjukan bahwa termasuk adab
berdoa adalah mengangkat tangan, bahkan juga termasuk hal-hal yang bisa membuat
do’a tersebut dikabulkan oleh Alloh Ta’ala. (Lihat Fiqh Al Ad’iyah wal Adzkar
Oleh Syaikh Abdur Rozzaq Al Abbad 2/175)
Berkata Imam
Syaukani rahimahullah, “Yang menunjukkan atas di syariatkannya
mengangkat tangan saat berdoa adalah apa yang dilakukan oleh Rosululloh shallallahu
‘alaihi wa sallam sekitar tiga puluh tempat dalam berbagai macam doa bahwa
beliau mengangkat tangan.” (Lihat Tuhfatudz Dzakirin hal : 36)
Berkata Imam
Ibnu Rajab rahimahullah, “Mengangkat tangan adalah termasuk salah satu
adab dalam berdoa, yang itu bisa membuat doa mustajabah.” (Lihat Jami’ Ulum Wal
Hikam 1/253)
Dalam Kitab
Ad Durar As Sunniyah fil Ajwibah An Najdiyah 4/158 disebutkan bahwa Syaikh
Sa’id bin Haji tatkala ditanya tentang mengangkat tangan dalam berdoa beliau
menjawab, “Banyak hadits yang menunjukkan disunnahkannya mengangkat tangan saat
berdoa, tidak ada yang mengingkari hal ini kecuali orang yang bodoh.”
Cara mengangkat tangan saat berdoa
Setelah kita
memahami bahwa mengangkat tangan saat berdoa itu sunnah Rosulullh, maka
sekarang bagaimana cara mengangkat tangan tersebut ?
Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anhu meriwayatkan dengan sanad yang shohih baik secara marfu’ maupun
mauquf berkata,
“Berdoa
untuk meminta sesuatu adalah dengan cara engkau mengangkat kedua tanganmu
sejajar dengan pundak, adapun kalau saat beristighfar maka engkau
mengisyaratkan dengan satu jari, adapun kalau meminta sesuatu dalam keadaan
sangat kepepet maka engkau angkat semua tanganmu keatas.” (HR. Abu Dawud :
1489, Thabrani dalam kitab du’a : 208, dishahihkan oleh Imam Al Albani dalam
Shahih Sunan Abu Dawud : 1321)
Berkata
Syaikh Bakr Abu Zaid mengomentari hadits Ibnu Abbas tersebut,
“Telah
datang beberapa hadits dari perbuatan Rosulullah yang menerangkan keadaan
setiap doa, yaitu :
Keadaan berdoa untuk meminta sesuatu maka caranya mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua pundak dengan mengumpulkan kedua telapak tangannya, membentangkan bagian depan telapak tangannya ke arah langit dan punggungnya ke arah bumi, dan kalau dikehendaki bisa dihadapkan ke arah wajahnya sedangkan punggungnya menghadap kiblat. Ini adalah cara mengangkat tangan yang biasa dilakukan dalam doa, witir, istisqa’ dan saat-saat doa pada waktu menjalankan ibadah haji yaitu di Arafah, Masy’aril Haram, setelah melempar jumrah aqabah wushtha dan shughra serta saat berada diatas bukit shofa dan marwa juga do’a-do’a lainnya.
Keadaan berdoa untuk meminta sesuatu maka caranya mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua pundak dengan mengumpulkan kedua telapak tangannya, membentangkan bagian depan telapak tangannya ke arah langit dan punggungnya ke arah bumi, dan kalau dikehendaki bisa dihadapkan ke arah wajahnya sedangkan punggungnya menghadap kiblat. Ini adalah cara mengangkat tangan yang biasa dilakukan dalam doa, witir, istisqa’ dan saat-saat doa pada waktu menjalankan ibadah haji yaitu di Arafah, Masy’aril Haram, setelah melempar jumrah aqabah wushtha dan shughra serta saat berada diatas bukit shofa dan marwa juga do’a-do’a lainnya.
Tatkala
istighfar, caranya dengan mengangkat jari telunjuk tangan kanan. Cara ini
khusus dilakukan saat dzikir dan berdo’a saat khutbah, juga saat tasyahud serta
saat berdzikir, memuji dan mengagungkan Allah Ta’ala di luar shalat.
Saat
benar-benar merendahkan diri pada Allah Ta’ala untuk meminta sesuatu dengan
sangat atau dalam keadaan sangat kepepet.
Caranya
adalah dengan mengangkat seluruh tangan ke langit sehingga bisa dilihat putih
ketiaknya karena saking tingginya saat mengangkat tangan. cara ini lebih khusus
dari pada dua cara sebelumnya, dan hanya digunakan untuk saat-saat genting dan
rumit, seperti masa paceklik, diserang musuh, ada musibah atau lainnya.
Ketiga cara
ini harus digunakan pada saatnya yag tepat.” (Lihat Tashhihud du’a oleh Syaikh Bakr Abu Zaid hal :
116 dengan sedikit perubahan)
Berkata
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah,
“Mengangkat
tangan saat berdoa ada tiga macam, yaitu :
- Yang jelas ada sunnahnya dari Rasulullah, maka ini disunnahkan mengangkat tangan saat berdo’a tersebut. Misal saat istisqa’, berdoa saat diatas bukit shofa dan marwa serta lainnya.
- Yang jelas tidak ada sunahnya, maka tidak boleh mengangkat tangan. Seperti berdoa saat sholat dan tasyahud akhir.
- Yang tidak ada dalilnya secara langsung, apakah mengangkat tangan ataukah tidak, maka hukumnya pada dasarnya termasuk adab berdoa adalah mengangkat tangan.”
(Liqa’ Bab
Maftuh hal : 17,18)
Faedah yng dipetik dari syariat mengangkat tangan saat
berdoa
Semua
syariat Allah Ta’ala pasti mengandung hikmah yang sangat tinggi tak
terbatas. Akal pikiran kita terlalu lemah untuk bisa mengungkap hikmah dibalik
semua syariat yang ditetapkan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Cukuplah bagi
kita merupakan sebuah keutamaan kalau kita bisa mengungkap sebagiannya.
Berkata Imam
Ibnul Qayyim rahimahullah,
“Jika engkau
perhatikan hikmah yang menakjubkan dari syariat agama islam ini, tidak ada
untaian kalimat yang bisa menerangkannya dan tidak ada satu pun akal yang bisa
mengusulkan sebuah syariat yang lebih sempurna darinya, maka cukuplah sebagai
sebuah kesempurnaan akal kalau dia mengetahui keagungan dan keutamaannya.”
(Miftah Darus Sa’adah 2/308)
Diantara
makna dan hikmah yang tersembunyi dibalik syariat angkat tangan dalam berdoa
ini adalah :
1.
Menunjukkan kerendahan, hajat dan kebutuhan dirinya pada Allah Ta’ala,
yang dengan ini seseorang akan bertambah khusu’ dalam doanya dan itu merupakan
sebab diterimanya doa Alloh Ta’ala berfirman :
“Wahai
sekalian manusia, kalian adalah faqir (membutuhkan) Alloh dan Allah Maha Kaya
lagi Maha Terpuji.” (QS. Fahir
: 15)
Berkata Imam
As Safarini,
“Berkata
para ulama’ : “Disyariatkannya mengangkat tangan dalam berdoa adalah supaya
lebih merendahkan diri pada Allah, yang dengannya dia akan bisa benar-benar
tadlarru’ dalam beribadah kepada Allah. Juga terkadang seseorang itu tidak
mampu untuk membangkitkan hatinya dari kelalaian, maka dia bisa lakukan dengan
penggabungan tangan dengan lisan, ini semua adalah salah satu cara untuk menuju
khusu’nya hati.” (Lihat Syarah Tsulatsiyat Musnad 1/655)
2. Dalam
mengangkat tangan terdapat makna bahwa Allah adalah Dzat yang mengatur alam
semesta, dan berbuat sekehandak Nya. Oleh karena itulah Dia berhak di ibadahi
dan dimintai serta direndahkan diri pada Nya dengan serendah-rendahnya, karena
memang barang siapa yang meyombong pada Nya akan memperoleh kehinaan dan yang
orang yang merasa cukup dengan keutamaan Nya akan memperoleh kefaqiran.
3. Dalam
mengangkat tangan juga menunjukkan bahwa Allah Dzat yang Maha Pengasih dan
Pemurah, yang akan mengabulkan semua permintaan hamba Nya, tidak ada dosa yang
tidak bisa diampuni oleh Nya, tidak ada kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi Nya,
oleh karena itu Allah Malu melihat hamba Nya yang mengangkat tangan pada Nya
kemudian mengembalikannya dalam keadaan hampa, sebagaimana yang disebutkan oleh
Rasulullah.
4.
Mengangkat tangan saat berdoa menunjukkan bahwa Alloh berada di atas , tepatnya
di Arsy di atas langit ke tujuh. Pembahasan ini insya Allah kita bahas pada
edisi berikutnya
Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat kita ambil beberapa kesimpulan, yaitu :
- Doa adalah ibadah.
- Syarat diterimanya ibadah ada dua, yaitu ikhlas dan mutaba’ah (mengikut sunnah Rosulullah ).
- Hadits yang menunjukan mengangkat tangan dalam berdoa mutawatir maknawi.
- Cara mengangkat tangan dalam berdo’a ada tiga, sebagaimana perincian diatas.
- Banyak hikmah yang diambil dari syariat mengangkat tangan saat berdo’a.
Ustadz Ahmad
Sabiq
Sumber:
http://ahmadsabiq.com
Langganan:
Postingan (Atom)